1
A. PENDAHULUAN
Pendidikan dipercaya
sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan
manusia menjadi cerdas, memiliki skill,
sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula dimasyarakat dan dapat
menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
B. PERKEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Perkembangan ilmu
pendidikan di Indonesia dalam kurun waktu 1965-1985 dapat dilihat dari berbagai
segi.
1. Latar belakang histori
Sejarah kebijakan
pendidikan Indonesia dapat diikuti sesuai dengan pembagian kurun waktu sebagai
berikut: Periode 1945-1950, Periode 1950-1959, Periode 1959-1966, Periode
1966-1998 (Orde Baru), Periode 1998-2000 (Reformasi), Periode 2000-sekarang
(Otonomi).
2. Pendidikan dan ilmu pendidikan
a. Makna pendidikan
b. Ilmu pendidikan
c. Ciri-ciri keilmuan dan ilmu
pendidikan
d. Batang tubuh ilmu pengetahuan
3. Ilmu pendidikan dan ilmu sosial dasar
4. Ilmu pendidikan di Indonesia
a. Gambaran keadaan
b. Filsafat pancasila dan gambaran
manusia Indonesia
c. Kecenderungan ilmu pendidikan di
Indonesia
5. Teori-teori yang digunakan
a.
Teori pendidika naturalistic
b.
Teori pendidikan fenomenologis
c.
Teori pendidikan
pragmatis-instrumentalistik
d.
Teori pendidikan behavioristik
e.
Teori pendidikan holistic-humanistik
2
PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Administrasi pendidikan
dalam arti yang seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penaatan sumber
daya untuk mencapi tujuan pendidikan secara produktif. Penataan dalam arti
mengatur, memenej, memimpin, mengelola, atau mengadministrasikan sumber daya
yang meliputi aktivitas merencanakan, melaksanakan,dan mengawasi atau membina.
B. LANGKAH PERMULAAN KE ARAH STUDI
TENTANG PRODUKTIViTAS PENDIDIKAN
1. Rasional
Ada beberapa alas an
mengapa kita perlu bersungguh-sungguh mempelajari masalah produktivitas system
pendidikan kita dewasa ini, dan bersungguh-sungguh pula mencari siasat serta
daya upaya untuk memajukan produktivitas
system pendidikan tersebut.
2. Apakah system pendidikan kita
sekarang produktif?
Sampai dengan saat ini
belum ada studi empiris kuantitatif di negeri kita yang membuat perkiraan biaya
total untuk pendidikan, maupun pecahan-pecahannya.
3. Di mana masalah rendahnya
produkrivitas pendidikan yang paling kritis?
Dewasa ini ada beberapa
hipotesis yang menyaring disuarakan umpamanya bahwa masalah yang paling kritis
terletak pada nilai-nilai budaya yang masih lemah yang bersemayam pada hati
sanubari kita sendiri.
4. Adakah jalan-jalan alternatif untuk
meningkatkan produktivitas pendidikan?
Tentu saja banyak jalan
yang ditempuh. Namun mana yang patut untuk diprioritaskan, karena dianggap
lebih besar manfaatnya, lebih luas pengaruh atau dampaknya, lebih urgen dan
lebih feasible menyelenggarakannya.
C. PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN MASALAH YANG
STRATEGIK
D. KONSEP DASAR PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN
1. Pengertian produktivitas
2. Produktivitas pendidikan
3. Factor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas pendidikan
4. Pengukuran produktivitas
3
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. ADMINISTRASI PENDIDIKAN SUATU
ALTERNATIF
1. Landasan pemikiran
Pemikiran dilandasi oleh
keyakinan bahwa manusia lahir ke dunia atas karunia Allah. Mereka tidak
berdaya, tetapi dilengkapi dengan berbagai kemampuan dasar yang penuh
kemungkinan, sebagai alat supaya dapat berbuat dan bekerja; cipta, rasa, karsa,
dan karya untuk kemudian mengabdikan diri kepada penciptanya (Q.S. 16
An-Nahl:78 dan Al-Hajj:5).
2. Konsep administrasi pendidikan
Dalam pemakaian
sehari-hari administrasi sudah sangat dikenal mulai dari zaman Belanda sampai
saat ini sebagai kegiatan catat-mencatat.
3. Pendekatan perspektif terpadu
Suatu pendekatan yang
berlandaskan kepada norma dan keadaan yang berlaku, menelaah kemasa silam dan
berorientasi kemasa depan secara cermat dan terpadu dalam berbagai dimensi;
pemerintah dan swasta, pengusaha-tenaga kerja-pendidikan,
ilmuan-politikus-ulama, dan berbagai sector pembangunan.
B. POLA DASAR MENGADMINISTRASIKAN
PENDIDIKAN
1. Pola dasar pendidikan secara makro
a. Kecenderungan kehidupan
b. Kualitas manusia
c. Pra kerangka system pendidikan
manusia
2. Pola dasar pendidikan secara mesa
Pola dasar ini ditarik
dari hasil percobaan pendidikan non formal (PNF) dibawah bimbingan Prof. Dr. H.
Santoso, S. Hamijoyo, M.Sc. dan Prof. Ir. Hasan Purbo.
3. Pola dasar pendidikan secara mikro
a. Prioritas pendidikan
b. Wajib belajar yang baik
c. Tenaga kependidikan yang propesional
d. Pembinaan swasta yang lebih mantap
e. Penelitian pendidikan yang mendasar
4
MODEL ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. PENGEMBANGAN SISTEM
1. General
systems theory
Teori system umum (general systems theory) didasarkan pada
suatu anggapan bahwa system kehidupan (living
systems) ini secara empirik dikonseptualisasikan dengan berusaha menemukan
cirri-ciri beberapa disiplin.
2. Munculnya pendekatan system
Dengan ditemukannya teori
system umum dengan karakteristik-karakteristik yang telah dikemukakan, memungkinkan
berkembangnya suatu cara berpikir system (system thinking) yang pada akhirnya
menyebabkan adanya suatu pendekatan yang disebut pendekatan system (system
approach).
B. KONSEP DASAR SISTEM
1. Pengertian system
Dalam suatu system
ditemukan adanya bagian-bagian yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, interrelasi bagian-bagian itu ditunjukan pada tujuan tertentu.
2. Karakteristik system
3. Klasifikasi system
C. KIBERNETIKA (CYBERNETICS) DALAM
MENDEKATKAN SISTEM
1. Pengertian
Istilah kibernetika
berasal dari bahasa Grika yaitu kybernetes
yang berarti orang yang mengemudikan (pengemudi, pilot)
2. Cabang-cabang kibernetika
3. Pengaturan sendiri dan adaptasi dalam
kibernetika
D. MODEL, PENGUKURAN, DAN METODOLOGI
SISTEM
1. Model-model dalam pendekatan system
a.
Pengertian model
b.
Konstruksi model atau pembuatan model
c.
Jenis-jenis model
2. Pengukuran dalam pendekatan system
a.
Struktur proses pengukuran
b.
Prinsip-prinsip pengukuran
5
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN
1. Pengertian manajemen
Setiap ahli memberi
pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karna itu tidak mudah member
arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari
pikiran-pikiran ahli tentang devinisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa
manajemen merupakan suatu proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.
2. Pengertian manajemen pendidikan
Secara sederhana manajemen
pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang terkait dengan
organisasi pendidikan.
B. TUJUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
1.
Produktivitas Kualitas
2.
Efektivitas Efisiensi
C. PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
D. PRINSIP MANAJEMEN
1.
Prinsip manajemen berdasarkan sasaran
2.
Prinsip manajemen berdasarkan orang
3.
Prinsip manajemen berdasarkan
informasi
E. FUNGSI MANAJEMEN
F. PROSES MANAJEMEN
1.
Merencanakan, mengirganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan.
G. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN
1.
Teori manajemen ilmiah
2.
Manajemen organisasi klasik (classical organization theory) atau
manajemen oprasional modern
3.
Aliran perilaku (behavioral sciences)
4.
Pendekatan system (system approach)
5.
Pendekatan kontingensi atau
pendekatan situasional
6
SISTEM
INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. SISTEM INFORMASI DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1.
System informasi
Informasi merupakan
kebutuhan dasar bagi suatu organisasi dalam mengambil keputusan atau dalam
menggunakan system perancang yang baik.
2.
Hubungan antara data dan informasi
Hubungan antara data dan
informasi dapat di umpamakan sebagai haknya hubungan antara bahan baku sampai
bahan jadi.
3.
System informasi
Sebagai suatu data yang
telah di olah yang memberikan arti bagi penerimanya perlu dipahami dan ditelaah
dalam suatu konsep system.
4.
Kebutuhan informasi bagi kejelasan
hubungan dalam struktur organisasi
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.
Pengertian system pengambilan
keputusan
2.
Mengenal masalah dan pembuatan
keputusan
3.
Pentingnya mengambil keputusan dalam
manajemen
4.
System informasi untuk mengambil
keputusan
5.
Prinsip-prinsip pembuatan keputusan
6.
Tipe keputusan
a.
Keputusan terprogram (programmed decisions)
b.
Keputusan tidak terprogram (Non-Programmed Decisions)
7.
Model-model pembuatan keputusan
a.
Model rasional komprehensip
b.
Incremental model
c.
Model mixed scanning
d.
Model heuristic
8.
Teknik-teknik pembuatan keputusan
a.
Teknik identifikasi dan analisis
masalah
b.
Teknik dalam pengembangan alternative
solusi
c.
Teknik dalam penilaian dan pemilihan
alternative solusi
9.
Pengaruh gaya kognitif atas
pengambilan keputusan
10.
Teori-teori pengambilan keputusan
11.
System bantuan dan keputusan
7
PERENCANAAN PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu
kegiatan untuk menetapkan aktifitas yang berhubungan dengan jawaban pertanyaan
5W1H yaitu: apa (what) yang akan
dilakukan, mengapa (why) hal tersebut
dilakukan, siapa (who) yang
melakukannya, dimana (where) melakukannya,
kapan (when) dilakukan, dan bagaimana
(who) melakukannya.
B. TUJUAN PERENCANAAN
Masa yang akan datang
tidak dapat dideskripsikan secara pasti, namun demikian kita perlu mengestimasi
kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan dengan membaca kecenderungan dimasa
kini.
C. PENDEKATAN PERENCANAAN
1.
Pendekatan perencanaan tenaga kerja
2.
Pendekatan permintaan sosial
3.
Pendekatan nilai baik
4.
Pendekatan system
D. PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
Banghart dan Trull
(1973:10-11) mengungkapkan dimensi sebagai prinsip perencanaan pendidikan
sebagai berikut.
Signifikansi, Feasibility.
Relevansi, Kepastian, Penghematan, Adaptabilitas, Waktu, Monitoring, Subject
matter.
E. JENIS DAN LINGKUP PERENCANAAN
Jenis perencanaan menurut
Djam’an Satori(1999).
1.
Perencanaan dimulai pada tingkat
organisasi yang paling atas kebawah atau sebaliknya.
2.
Diagonal-horizontal planning, rolling
plan, gabungan top-dwon dan botton up planning, perencanaan trategis,
perencanaan operasional
F. TAHAPAN PERENCANAAN
1. Merumuskan Visi, Missi, dan Nilai
lembaga
2. Analisis lingkungan strategis
3. Factor-faktor kunci keberhasilan
(critical success factors/CSF)
4. Tujuan dan sasaran
5. Strategi (kebijakan, program,
kegiatan)
6. Evaluasi kinerja
8
ORGANISASI
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Kerjasama beberapa orang
manusia yang mempunyai kesamaan tujuan disebut kelompok kerjasama atau lebih
tegas organisasi.
B. ORGANISASI SEBAGAI SUATU SISTEM
C. FONDASI-FONDASI ORGANISASI
1.
Perumusan tujuan organisasi
2.
Pembagian kerja/tugas
3.
Koordinasi
4.
Pelimpahan wewenang, rentangan
control, jenjang organisasi, dan fleksibilitas.
D. PROSES PENGORGANISASIAN
E. HIERARKI ORGANISASI
F. OBJEK, STRATEGI, DAN TAKTIK DALAM
ORGANISASI
1.
Objek organisasi: sasaran, tujuan
atau maksud.
2.
Taktik organisasi
G. LINGKUNGAN DAN DINAMIKA ORGANISASI
1.
Lingkungan organisasi
2.
Perubahan dalam organisasi
3.
Organisasi dan perubahan teknologi
4.
Dampak teknologi organisasi manajemen
5.
Organisasi adalah dinamis
6.
Konflik dalam organisasi
a.
Konflik dalam
b.
Konflik dengan organisasi lain
c.
Konflik antar pribadi
H. KEKUASAAN DALAM ORGANISASI
1.
Pengertian kekuasaan
2.
Strategi dalam menjinakan kekuasaan
dan kewenangan
I. PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
a.
Teori organisasi klasik
b.
Teori organisasi neoklasik
c.
Teori organisasi truktur modern
d.
Teori system dan kontingensi
9
KEPEMIMPINAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
“kepemimpinan”
diterjemahkan dari bahasa inggris “leadership”.
Dalam Ensiklopedia Umum (1993) diartikan sebagai ( hubungan yang erat
antara seorang dan kelompok manusia, karena ada kepentingan yang sama”.
B. KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN
MKDK menjelaskan bahwa
pemimpin perlu memiliki keterampilan kepemimpinan yaitu:
Keterampilan dalam
memimpin, dalam hubungan insane, dalam proses kelompok, dalam administrasi
personil, dan dalam menilai.
C. PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
1.
Pendekatan teori sifat pemimpin (
Traits Theory )
Dasar pemikiran teori ini
adalah keberhasilan seseorang ditentukan oleh sifat-sifat atau watak, kualitas
pribadi yang dimiliki seorang pemimpin.
2.
Pendekatan perilaku pemimpin
(behavior theory)
Pendekatan ini memandang
bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku bukan dari
sifat-sifat pemimpin karena sifat seseorang kadang menipu penglihatan sehingga
sulit diidentifikasi secara pasti.
1)
Fungsi kepemimpinan
2)
Gaya kepemimpinan
a.
Gaya dasar kepemimpinan
b.
Teori X dan teoti Y. DLL
3.
Pendekatan kontingensi
a.
Model kepemimpinan situasional Hersey
dan Blanchard
b.
Model kepemimpinan situasional dari
Fred E.Fiedler
4.
Perubahan sosial dan gaya
kepemimpinan
a.
Kepemimpinan transaksional
b.
Kepemimpinan transformasional
3)
Kepemimpinan visioner
10
KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Ross (1983:8)
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan
mengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu penggemar
membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh sang komunikator.
B. UNSUR-UNSUR DAN PROSES KOMUNIKASI
1.
Komunikator: orang yang menyampaikan
pesan kepada orang lain.
2.
Komunikan: orang yang menerima pesan
dari orang lain.
3.
Pesan: sesuatu yang disampaikan dapat
berupa informasi, perasaan, intruksi, dll.
4.
Media: bentuk atau cara komunikasi
itu disampaikan, media dapat berupa lisan, tertulis, film, dll.
5.
Efek: perubahan yang terjadi pada
komunikasi sesuai dengan harapan komunikator.
C. BENTUK KOMUNIKASI
1. Komunikasi
personal (personal communication)
Komunikasi yang terjadi
antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka.
2. Komunikasi
kelompok (group communication)
Komunikasi antar seorang
dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka.
D. PESAN DAN GANGGUAN DALAM KOMUNIKASI
1.
Informasi pesan dalam komunikasi
Informasi adalah hasil
dari proses intelektual seseorang.
2.
Gangguan atau Noise dalam komunikasi
Gangguan adalah perilaku
yang diaharapkan muncul tidak muncul karena terhambatnya pesan yang
disampaikan.
3.
Struktur jaringan dalam komunikasi
a.
Kelompok kecil sesuai sumber daya
yang dimilikinya, akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan
beberapa struktur jaringan komunikasi.
b.
Jaringan komunikasi dapat dipandang
sebagai struktur formal yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana
komunikasi organisasi.
E. TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KOMUNIKASI
1.
Teknologi informasi
2.
Permasalahan-permasalahan dalam
teknologi informasi
11
MOTIVASI
A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN MOTIF
Hasibuan (1991:183)
sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau
bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus
tercapainya tujuan organisasi.
B. TUJUAN MOTIVASI
Motivasi diberikan sebagai
upaya memelihara semangat kerja karyawan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan optimal.
C. PRINSIP-PRINSIP MOTIVASI
1.
Prinsip kompetisi
2.
Prinsip pemacu
3.
Prinsip ganjaran dan hukuman
4.
Kejelasan dan kedekatan tujuan
5.
Pemahaman hasil
6.
Pengembangan minat
7.
Lingkungan yang konduktif
8.
Keteladanan
D. JENIS DAN TEORI MOTIVASI
1.
Jenis motivasi: motivasi intrinsik
(dalam), dan motifasi ekstrinsik (luar).
2.
Teori motivasi
E. FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI
1.
Kebutuhan-kebutuhan manusia
2.
Kebutuhan hubungan
3.
Perangsang, supervise, sikap dan
semangat, disiplin.
F. TEKNIK-TEKNIK MOTIVAS
Nitisemito (1992:170)
merinci teknik-teknik motivasi sebagai berikut:
1.
Pemberian gaji yang cukup
2.
Memperhatikan kebutuhan sosial
3.
Sesekali menciptakan suasana santai
4.
Memperhatikan harga diri, dll.
12
PENGAWASAN
A. KONSEP DASAR PENGAWASAN
1. pengertian
pengawasan
Mockler ( stoner,
1996:592) adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan-tujuan perencanaan , merancang system informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. istilah-istilah yang
terkait dengan pengawasan 3. proses
pengawasan
4. tujuan pengawasan 5. fungsi pengawasan
B. PENGAWASAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN
C. SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM PRAKTIK PENGAWASAN
Dalam praktik pengawasan
pendidikan, pengawas fungsional memiliki tugas membina dan menggambarkan karier
para guru dan staf lainnya serta membantu memecahkan masalah profesi yang
dihadapi oleh mereka secara professional.
1.
konsep dasar supervise pendidikan.
2.
Sasaran supervise pendidikan
3.
Fungsi-fungsi supervise pendidikan
4.
Teknik-teknik supervise pendidikan
D. DIALOG PROFESIONAL PENJAMINAN MUTU
1.
Pentingnya dialog
Dialog supervise adalah
suatu metode utama untuk menggugah dan meningkatkan profesionalisme guru.
2.
Mengapa harus dialog?
Supervise menghadapi
berbagai persoalan yang kompleks yang berhubungan dengan perbaikan dan
peningkatan mutu pendidikan.
3.
Apa isi dialog?
4.
Bagaimana melakukan dialog yang
efektif?
5.
Adakah mekanisme yang bisa
dikembangkan?
13
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN DALAM PRAKTIK
A. PENDAHULUAN
Pendidikan dibatasi
dalampengertian suatu prosesinteraksi atau hubungan timbal balik,pengaruh-mempengaruhi
antara peserta didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
B. DASAR, TUJUAN, DAN PENILAIAN
PENDIDIKAN
1.
Dasar dan tujuan pendidikan
2.
Penilaian pendidikan
a.
Ujian akhir
1). Jenjang pendidikan
dasar dan menengah
2). Jenjang pendidikan
tinggi
b. Ujian masuk
C. PESERTA DIDIK
1.
Perkembangan jumlah murid disekolah
2.
Perkembangan jumlah siswa SMPT
3.
Perkembangan jumlah siswa SMTA
4.
Perkembangan jumlah mahasiswa
D. KETENAGAAN
Ketenagaan guru daapat dilihat
jumlah dan perkembangannya sebagai serikut:
1. Jumlah guru
SD
2.
Jumlah guru SMTP : SMTP umum dan SMTP
kejuruan
3.
Jumlah guru SMTA: SMTA umum dan SMTA
kejuruan
4.
Jumlah guru/tenaga edukatif pada
perguruan tinggi
E. KURIKULUM, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR,
BIMBINGAN DAN PENULUHAN DAN FASILITAS PENDIDIKAN
1. kurikulum
2. pelaksanaan sistem
kredit
3. sistem penyelenggaraan
pendidikan dengan sistem kredit yang ideal
14
MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH
(SCHOOL BASED MANAGEMENT)
A.
KONSEP DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Desentralisasi sebagai
konsep organisasi mengandung makna pendelegasian atau pelimpahan kekuasaan atau
wewenang dari pimpinan atau atasan ke tingkat bawahan dalam organisasi.
B.
DEFINISI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
School based management
diharapkan menumbuhkan kreativitas dan pemberdayaan kemampuan semua sumber demi
tercapainya kemandirian.
C.
ESENSI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Esensi dari MBS adalah
terjadinya otonomi, pemberdayaan, transparansi, kemandirian, dan fleksibilitas
manajemen pada tingkat sekolah agar tujuan pendidikan dapat dicapai secaa
produktif, efisien, dan efektif.
D.
TUJUAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
E.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Partisipasi, transparansi,
akuntabilitas, profesionalisme, memiliki wawasan kedepan, dan sharing authority
dalam implementasi manajemen.
F.
PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. manajemen peningkatan
mutu sekolah
2. peningkatan kontribusi
dan partisifasi masyarakat
G.
DEWAN SEKOLAH DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. pengertian dan fungsi
dewan sekolah
2. tujuan dewan
sekolah/komite sekolah
3. peran dan fungsi komite
sekolah
15
MANAJEMEN
MUTU PENDIDIKAN
A.
KONSEPSI TENTANG MUTU
1.
pengertian mutu
Berbucara mutu berarti
bicara tentang sesuatu bisa barang atau jasa. Barang bermutu adalah barang yang
sangat bernilai bagi seseorang, barang tersebut secara fisik sangat bagus.
2.
karakteristik jasa/barang bermutu
B.
MUTU MANAJEMEN PENDIDIKAN
Mutu manajemen pendidikan
tergambar dari setia level proses mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pendidikan menjadi satu kesatuan utuh.
C.
STANDAR MUTU PENDIDIKAN
D.
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Manajemen mutu pendidikan
adalah upaya manajemen pendidikan yang telah diterapkan standarisasi sistem pendidikannya
berdasarkan penilaian mutu.
a. mutu lulusan sebagai
hasil pendidikan
b. mutu isi dan proses
c. mutu pendidikan dan
tenaga kependidikan
d. mutu sarana dan
prasarana
e. mutu pengolahan
f. mutu pembiayaan
g. mutu penilaian
resume oleh : Haris Mulyawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar