Senin, 07 November 2016

Resume Konsep Dasar Pendidikan



1

A.   PENDAHULUAN
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula dimasyarakat dan dapat menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
B.   PERKEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN DI INDONESIA
Perkembangan ilmu pendidikan di Indonesia dalam kurun waktu 1965-1985 dapat dilihat dari berbagai segi.
1.   Latar belakang histori
Sejarah kebijakan pendidikan Indonesia dapat diikuti sesuai dengan pembagian kurun waktu sebagai berikut: Periode 1945-1950, Periode 1950-1959, Periode 1959-1966, Periode 1966-1998 (Orde Baru), Periode 1998-2000 (Reformasi), Periode 2000-sekarang (Otonomi).
2.   Pendidikan dan ilmu pendidikan
a.    Makna pendidikan
b.   Ilmu pendidikan
c.    Ciri-ciri keilmuan dan ilmu pendidikan
d.    Batang tubuh ilmu pengetahuan
3.   Ilmu pendidikan dan ilmu sosial dasar
4.   Ilmu pendidikan di Indonesia
a.    Gambaran keadaan
b.   Filsafat pancasila dan gambaran manusia Indonesia
c.    Kecenderungan ilmu pendidikan di Indonesia
5.   Teori-teori yang digunakan
a.    Teori pendidika naturalistic
b.    Teori pendidikan fenomenologis
c.    Teori pendidikan pragmatis-instrumentalistik
d.    Teori pendidikan behavioristik
e.    Teori pendidikan holistic-humanistik


2
PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN
A.   PENDAHULUAN
Administrasi pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penaatan sumber daya untuk mencapi tujuan pendidikan secara produktif. Penataan dalam arti mengatur, memenej, memimpin, mengelola, atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi aktivitas merencanakan, melaksanakan,dan mengawasi atau membina.
B.   LANGKAH PERMULAAN KE ARAH STUDI TENTANG PRODUKTIViTAS PENDIDIKAN
1.   Rasional
Ada beberapa alas an mengapa kita perlu bersungguh-sungguh mempelajari masalah produktivitas system pendidikan kita dewasa ini, dan bersungguh-sungguh pula mencari siasat serta daya upaya untuk memajukan produktivitas  system pendidikan tersebut.
2.   Apakah system pendidikan kita sekarang produktif?
Sampai dengan saat ini belum ada studi empiris kuantitatif di negeri kita yang membuat perkiraan biaya total untuk pendidikan, maupun pecahan-pecahannya.
3.   Di mana masalah rendahnya produkrivitas pendidikan yang paling kritis?
Dewasa ini ada beberapa hipotesis yang menyaring disuarakan umpamanya bahwa masalah yang paling kritis terletak pada nilai-nilai budaya yang masih lemah yang bersemayam pada hati sanubari kita sendiri.
4.   Adakah jalan-jalan alternatif untuk meningkatkan produktivitas pendidikan?
Tentu saja banyak jalan yang ditempuh. Namun mana yang patut untuk diprioritaskan, karena dianggap lebih besar manfaatnya, lebih luas pengaruh atau dampaknya, lebih urgen dan lebih feasible menyelenggarakannya.
C.   PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN MASALAH YANG STRATEGIK
D.   KONSEP DASAR PRODUKTIVITAS PENDIDIKAN
1.   Pengertian produktivitas
2.   Produktivitas pendidikan
3.   Factor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pendidikan
4.   Pengukuran produktivitas

3
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A.   ADMINISTRASI PENDIDIKAN SUATU ALTERNATIF
1.   Landasan pemikiran
Pemikiran dilandasi oleh keyakinan bahwa manusia lahir ke dunia atas karunia Allah. Mereka tidak berdaya, tetapi dilengkapi dengan berbagai kemampuan dasar yang penuh kemungkinan, sebagai alat supaya dapat berbuat dan bekerja; cipta, rasa, karsa, dan karya untuk kemudian mengabdikan diri kepada penciptanya (Q.S. 16 An-Nahl:78 dan Al-Hajj:5).
2.   Konsep administrasi pendidikan
Dalam pemakaian sehari-hari administrasi sudah sangat dikenal mulai dari zaman Belanda sampai saat ini sebagai kegiatan catat-mencatat.
3.   Pendekatan perspektif terpadu
Suatu pendekatan yang berlandaskan kepada norma dan keadaan yang berlaku, menelaah kemasa silam dan berorientasi kemasa depan secara cermat dan terpadu dalam berbagai dimensi; pemerintah dan swasta, pengusaha-tenaga kerja-pendidikan, ilmuan-politikus-ulama, dan berbagai sector pembangunan.
B.   POLA DASAR MENGADMINISTRASIKAN PENDIDIKAN
1.   Pola dasar pendidikan secara makro
a.    Kecenderungan kehidupan
b.   Kualitas manusia
c.    Pra kerangka system pendidikan manusia
2.   Pola dasar pendidikan secara mesa
Pola dasar ini ditarik dari hasil percobaan pendidikan non formal (PNF) dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Santoso, S. Hamijoyo, M.Sc. dan Prof. Ir. Hasan Purbo.
3.   Pola dasar pendidikan secara mikro
a.    Prioritas pendidikan
b.   Wajib belajar yang baik
c.    Tenaga kependidikan yang propesional
d.    Pembinaan swasta yang lebih mantap
e.    Penelitian pendidikan yang mendasar


4
MODEL ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A.   PENGEMBANGAN SISTEM
1.   General systems theory
Teori system umum (general systems theory) didasarkan pada suatu anggapan bahwa system kehidupan (living systems) ini secara empirik dikonseptualisasikan dengan berusaha menemukan cirri-ciri beberapa disiplin.
2.   Munculnya pendekatan system
Dengan ditemukannya teori system umum dengan karakteristik-karakteristik yang telah dikemukakan, memungkinkan berkembangnya suatu cara berpikir system (system thinking) yang pada akhirnya menyebabkan adanya suatu pendekatan yang disebut pendekatan system (system approach).
B.   KONSEP DASAR SISTEM
1.   Pengertian system
Dalam suatu system ditemukan adanya bagian-bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, interrelasi bagian-bagian itu ditunjukan pada tujuan tertentu.
2.   Karakteristik system
3.   Klasifikasi system
C.   KIBERNETIKA (CYBERNETICS) DALAM MENDEKATKAN SISTEM
1.   Pengertian
Istilah kibernetika berasal dari bahasa Grika yaitu kybernetes yang berarti orang yang mengemudikan (pengemudi, pilot)
2.   Cabang-cabang kibernetika
3.   Pengaturan sendiri dan adaptasi dalam kibernetika
D.   MODEL, PENGUKURAN, DAN METODOLOGI SISTEM
1.   Model-model dalam pendekatan system
a.    Pengertian model
b.    Konstruksi model atau pembuatan model
c.    Jenis-jenis model
2.   Pengukuran dalam pendekatan system
a.    Struktur proses pengukuran
b.    Prinsip-prinsip pengukuran


5
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A.   PENGERTIAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
1.   Pengertian manajemen
Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karna itu tidak mudah member arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli tentang devinisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.
2.   Pengertian manajemen pendidikan  
Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang terkait dengan organisasi pendidikan.
B.   TUJUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
1.    Produktivitas Kualitas
2.    Efektivitas Efisiensi
C.   PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
D.   PRINSIP MANAJEMEN
1.    Prinsip manajemen berdasarkan sasaran
2.    Prinsip manajemen berdasarkan orang
3.    Prinsip manajemen berdasarkan informasi
E.    FUNGSI MANAJEMEN
F.    PROSES MANAJEMEN
1.    Merencanakan, mengirganisasikan, memimpin, dan mengendalikan.
G.   PERKEMBANGAN PEMIKIRAN
1.    Teori manajemen ilmiah
2.    Manajemen organisasi klasik (classical organization theory) atau manajemen oprasional modern
3.    Aliran perilaku (behavioral sciences)
4.    Pendekatan system (system approach)
5.    Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional


6
SISTEM INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A.   SISTEM INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.    System informasi
Informasi merupakan kebutuhan dasar bagi suatu organisasi dalam mengambil keputusan atau dalam menggunakan system perancang yang baik.
2.    Hubungan antara data dan informasi
Hubungan antara data dan informasi dapat di umpamakan sebagai haknya hubungan antara bahan baku sampai bahan jadi.
3.    System informasi
Sebagai suatu data yang telah di olah yang memberikan arti bagi penerimanya perlu dipahami dan ditelaah dalam suatu konsep system.
4.    Kebutuhan informasi bagi kejelasan hubungan dalam struktur organisasi
B.   PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.    Pengertian system pengambilan keputusan
2.    Mengenal masalah dan pembuatan keputusan
3.    Pentingnya mengambil keputusan dalam manajemen
4.    System informasi untuk mengambil keputusan
5.    Prinsip-prinsip pembuatan keputusan
6.    Tipe keputusan
a.    Keputusan terprogram (programmed decisions)
b.    Keputusan tidak terprogram (Non-Programmed Decisions)
7.    Model-model pembuatan keputusan
a.    Model rasional komprehensip
b.    Incremental model
c.    Model mixed scanning
d.    Model heuristic
8.    Teknik-teknik pembuatan keputusan
a.    Teknik identifikasi dan analisis masalah
b.    Teknik dalam pengembangan alternative solusi
c.    Teknik dalam penilaian dan pemilihan alternative solusi
9.    Pengaruh gaya kognitif atas pengambilan keputusan
10. Teori-teori pengambilan keputusan
11. System bantuan dan keputusan
7
PERENCANAAN PENDIDIKAN
A.   PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu kegiatan untuk menetapkan aktifitas yang berhubungan dengan jawaban pertanyaan 5W1H yaitu: apa (what) yang akan dilakukan, mengapa (why) hal tersebut dilakukan, siapa (who) yang melakukannya, dimana (where) melakukannya, kapan (when) dilakukan, dan bagaimana (who) melakukannya.
B.   TUJUAN PERENCANAAN
Masa yang akan datang tidak dapat dideskripsikan secara pasti, namun demikian kita perlu mengestimasi kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan dengan membaca kecenderungan dimasa kini.
C.   PENDEKATAN PERENCANAAN
1.    Pendekatan perencanaan tenaga kerja
2.    Pendekatan permintaan sosial
3.    Pendekatan nilai baik
4.    Pendekatan system
D.   PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
Banghart dan Trull (1973:10-11) mengungkapkan dimensi sebagai prinsip perencanaan pendidikan sebagai berikut.
Signifikansi, Feasibility. Relevansi, Kepastian, Penghematan, Adaptabilitas, Waktu, Monitoring, Subject matter.
E.    JENIS DAN LINGKUP PERENCANAAN
Jenis perencanaan menurut Djam’an Satori(1999).
1.    Perencanaan dimulai pada tingkat organisasi yang paling atas kebawah atau sebaliknya.
2.    Diagonal-horizontal planning, rolling plan, gabungan top-dwon dan botton up planning, perencanaan trategis, perencanaan operasional
F.    TAHAPAN PERENCANAAN
1.   Merumuskan Visi, Missi, dan Nilai lembaga
2.   Analisis lingkungan strategis
3.   Factor-faktor kunci keberhasilan (critical success factors/CSF)
4.   Tujuan dan sasaran
5.   Strategi (kebijakan, program, kegiatan)
6.   Evaluasi kinerja
8
ORGANISASI
A.   PENGERTIAN ORGANISASI
Kerjasama beberapa orang manusia yang mempunyai kesamaan tujuan disebut kelompok kerjasama atau lebih tegas organisasi.
B.   ORGANISASI SEBAGAI SUATU SISTEM
C.   FONDASI-FONDASI ORGANISASI
1.    Perumusan tujuan organisasi
2.    Pembagian kerja/tugas
3.    Koordinasi
4.    Pelimpahan wewenang, rentangan control, jenjang organisasi, dan fleksibilitas.
D.   PROSES PENGORGANISASIAN
E.    HIERARKI ORGANISASI
F.    OBJEK, STRATEGI, DAN TAKTIK DALAM ORGANISASI
1.    Objek organisasi: sasaran, tujuan atau maksud.
2.    Taktik organisasi
G.   LINGKUNGAN DAN DINAMIKA ORGANISASI
1.    Lingkungan organisasi
2.    Perubahan dalam organisasi
3.    Organisasi dan perubahan teknologi
4.    Dampak teknologi organisasi manajemen
5.    Organisasi adalah dinamis
6.    Konflik dalam organisasi
a.    Konflik dalam
b.    Konflik dengan organisasi lain
c.    Konflik antar pribadi
H.   KEKUASAAN DALAM ORGANISASI
1.    Pengertian kekuasaan
2.    Strategi dalam menjinakan kekuasaan dan kewenangan
I.    PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
a.    Teori organisasi klasik
b.    Teori organisasi neoklasik
c.    Teori organisasi truktur modern
d.    Teori system dan kontingensi
9
KEPEMIMPINAN
A.   DEFINISI KEPEMIMPINAN
“kepemimpinan” diterjemahkan dari bahasa inggris “leadership”. Dalam Ensiklopedia Umum (1993) diartikan sebagai ( hubungan yang erat antara seorang dan kelompok manusia, karena ada kepentingan yang sama”.
B.   KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN
MKDK menjelaskan bahwa pemimpin perlu memiliki keterampilan kepemimpinan yaitu:
Keterampilan dalam memimpin, dalam hubungan insane, dalam proses kelompok, dalam administrasi personil, dan dalam menilai.
C.   PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
1.    Pendekatan teori sifat pemimpin ( Traits Theory )
Dasar pemikiran teori ini adalah keberhasilan seseorang ditentukan oleh sifat-sifat atau watak, kualitas pribadi yang dimiliki seorang pemimpin.
2.    Pendekatan perilaku pemimpin (behavior theory)
Pendekatan ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku bukan dari sifat-sifat pemimpin karena sifat seseorang kadang menipu penglihatan sehingga sulit diidentifikasi secara pasti.
1)    Fungsi kepemimpinan
2)    Gaya kepemimpinan
a.    Gaya dasar kepemimpinan
b.    Teori X dan teoti Y. DLL
3.    Pendekatan kontingensi
a.    Model kepemimpinan situasional Hersey dan Blanchard
b.    Model kepemimpinan situasional dari Fred E.Fiedler
4.    Perubahan sosial dan gaya kepemimpinan
a.    Kepemimpinan transaksional
b.    Kepemimpinan transformasional
3)    Kepemimpinan visioner
10
KOMUNIKASI
A.   PENGERTIAN KOMUNIKASI
Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu penggemar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
B.   UNSUR-UNSUR DAN PROSES KOMUNIKASI
1.    Komunikator: orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.
2.    Komunikan: orang yang menerima pesan dari orang lain.
3.    Pesan: sesuatu yang disampaikan dapat berupa informasi, perasaan, intruksi, dll.
4.    Media: bentuk atau cara komunikasi itu disampaikan, media dapat berupa lisan, tertulis, film, dll.
5.    Efek: perubahan yang terjadi pada komunikasi sesuai dengan harapan komunikator.
C.   BENTUK KOMUNIKASI
1.    Komunikasi personal (personal communication)
Komunikasi yang terjadi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka.
2.    Komunikasi kelompok (group communication)
Komunikasi antar seorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka.
D.   PESAN DAN GANGGUAN DALAM KOMUNIKASI
1.    Informasi pesan dalam komunikasi
Informasi adalah hasil dari proses intelektual seseorang.
2.    Gangguan atau Noise dalam komunikasi
Gangguan adalah perilaku yang diaharapkan muncul tidak muncul karena terhambatnya pesan yang disampaikan.
3.    Struktur jaringan dalam komunikasi
a.    Kelompok kecil sesuai sumber daya yang dimilikinya, akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi.
b.    Jaringan komunikasi dapat dipandang sebagai struktur formal yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
E.    TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KOMUNIKASI
1.    Teknologi informasi
2.    Permasalahan-permasalahan dalam teknologi informasi
11
MOTIVASI
A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN MOTIF
Hasibuan (1991:183) sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tercapainya tujuan organisasi.
B. TUJUAN MOTIVASI
Motivasi diberikan sebagai upaya memelihara semangat kerja karyawan agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan optimal.
C.   PRINSIP-PRINSIP MOTIVASI
1.    Prinsip kompetisi
2.    Prinsip pemacu
3.    Prinsip ganjaran dan hukuman
4.    Kejelasan dan kedekatan tujuan
5.    Pemahaman hasil
6.    Pengembangan minat
7.    Lingkungan yang konduktif
8.    Keteladanan
D.   JENIS DAN TEORI MOTIVASI
1.    Jenis motivasi: motivasi intrinsik (dalam), dan motifasi ekstrinsik (luar).
2.    Teori motivasi
E.    FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI
1.    Kebutuhan-kebutuhan manusia
2.    Kebutuhan hubungan
3.    Perangsang, supervise, sikap dan semangat, disiplin.
F.    TEKNIK-TEKNIK MOTIVAS
Nitisemito (1992:170) merinci teknik-teknik motivasi sebagai berikut:
1.    Pemberian gaji yang cukup
2.    Memperhatikan kebutuhan sosial
3.    Sesekali menciptakan suasana santai
4.    Memperhatikan harga diri, dll.
12
PENGAWASAN
A. KONSEP DASAR PENGAWASAN
1. pengertian pengawasan
Mockler ( stoner, 1996:592) adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan , merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. istilah-istilah yang terkait dengan pengawasan   3. proses pengawasan
4. tujuan pengawasan                                      5. fungsi pengawasan
B. PENGAWASAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN
C. SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM PRAKTIK PENGAWASAN
Dalam praktik pengawasan pendidikan, pengawas fungsional memiliki tugas membina dan menggambarkan karier para guru dan staf lainnya serta membantu memecahkan masalah profesi yang dihadapi oleh mereka secara professional.
1.    konsep dasar supervise pendidikan.
2.    Sasaran supervise pendidikan
3.    Fungsi-fungsi supervise pendidikan
4.    Teknik-teknik supervise pendidikan
D.   DIALOG PROFESIONAL PENJAMINAN MUTU
1.    Pentingnya dialog
Dialog supervise adalah suatu metode utama untuk menggugah dan meningkatkan profesionalisme guru.
2.    Mengapa harus dialog?
Supervise menghadapi berbagai persoalan yang kompleks yang berhubungan dengan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
3.    Apa isi dialog?
4.    Bagaimana melakukan dialog yang efektif?
5.    Adakah mekanisme yang bisa dikembangkan?

13
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PRAKTIK
A.   PENDAHULUAN
Pendidikan dibatasi dalampengertian suatu prosesinteraksi atau hubungan timbal balik,pengaruh-mempengaruhi antara peserta didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
B.   DASAR, TUJUAN, DAN PENILAIAN PENDIDIKAN
1.    Dasar dan tujuan pendidikan
2.    Penilaian pendidikan
a.    Ujian akhir
1). Jenjang pendidikan dasar dan menengah
2). Jenjang pendidikan tinggi
b. Ujian masuk
C.   PESERTA DIDIK
1.    Perkembangan jumlah murid disekolah
2.    Perkembangan jumlah siswa SMPT
3.    Perkembangan jumlah siswa SMTA
4.    Perkembangan jumlah mahasiswa
D.   KETENAGAAN
Ketenagaan guru daapat dilihat jumlah dan perkembangannya sebagai serikut:
1. Jumlah guru SD
2.    Jumlah guru SMTP : SMTP umum dan SMTP kejuruan
3.    Jumlah guru SMTA: SMTA umum dan SMTA kejuruan
4.    Jumlah guru/tenaga edukatif pada perguruan tinggi
      E. KURIKULUM, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, BIMBINGAN DAN PENULUHAN DAN FASILITAS PENDIDIKAN
1. kurikulum
2. pelaksanaan sistem kredit
3. sistem penyelenggaraan pendidikan dengan sistem kredit yang ideal
14
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
(SCHOOL BASED MANAGEMENT)
A. KONSEP DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Desentralisasi sebagai konsep organisasi mengandung makna pendelegasian atau pelimpahan kekuasaan atau wewenang dari pimpinan atau atasan ke tingkat bawahan dalam organisasi.
B. DEFINISI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
School based management diharapkan menumbuhkan kreativitas dan pemberdayaan kemampuan semua sumber demi tercapainya kemandirian.
C. ESENSI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Esensi dari MBS adalah terjadinya otonomi, pemberdayaan, transparansi, kemandirian, dan fleksibilitas manajemen pada tingkat sekolah agar tujuan pendidikan dapat dicapai secaa produktif, efisien, dan efektif.
D. TUJUAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
E. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Partisipasi, transparansi, akuntabilitas, profesionalisme, memiliki wawasan kedepan, dan sharing authority dalam implementasi manajemen.
F. PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. manajemen peningkatan mutu sekolah
2. peningkatan kontribusi dan partisifasi masyarakat
G. DEWAN SEKOLAH DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. pengertian dan fungsi dewan sekolah
2. tujuan dewan sekolah/komite sekolah
3. peran dan fungsi komite sekolah
15
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
A. KONSEPSI TENTANG MUTU
1. pengertian mutu
Berbucara mutu berarti bicara tentang sesuatu bisa barang atau jasa. Barang bermutu adalah barang yang sangat bernilai bagi seseorang, barang tersebut secara fisik sangat bagus.
2. karakteristik jasa/barang bermutu
B. MUTU MANAJEMEN PENDIDIKAN
Mutu manajemen pendidikan tergambar dari setia level proses mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pendidikan menjadi satu kesatuan utuh.
C. STANDAR MUTU PENDIDIKAN
D. MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Manajemen mutu pendidikan adalah upaya manajemen pendidikan yang telah diterapkan standarisasi sistem pendidikannya berdasarkan penilaian mutu.
a. mutu lulusan sebagai hasil pendidikan
b. mutu isi dan proses
c. mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
d. mutu sarana dan prasarana
e. mutu pengolahan
f. mutu pembiayaan
g. mutu penilaian

 resume oleh : Haris Mulyawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar